Tulisan berjalan

Pendidikan adalah Investasi Masa Depan

Rabu, 27 Oktober 2021

 

Mitra Program Organisasi Penggerak Siap bersama Kemendikbudristek Memajukan Pendidikan Indonesia





 

Koordinasi dan Sinkronisasi Program Organisasi Penggerak Kepala Dinas Pendidikan dan Pengurus Ikatan Guru Indonesia di ruang kerja Kepala Dinas (7 Okt 2021).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan bahwa Program Organisasi Penggerak (POP) adalah bentuk inisiasi agar kementerian dapat belajar dari masyarakat penggerak pendidikan. Sejak awal, program ini ditujukan untuk bermitra dengan penggerak pendidikan dan menemukan inovasi-inovasi yang bisa dipelajari lalu diterapkan dalam skala nasional. (https://gtk.kemdikbud.go.id/).

Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki tiga skema pembiayaan. Selain murni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terdapat skema pembiayaan mandiri dan dana pendamping (matching fund). Sejumlah organisasi penggerak akan menggunakan pembiayaan mandiri dan matching fund.  Pembiayaan POP dapat dilakukan secara mandiri atau berbarengan dengan anggaran yang diberikan pemerintah. “Organisasi dapat menanggung penuh atau sebagian biaya program yang diajukan,”

Program Organisasi Penggerak (POP) telah memasuki babak baru dalam usaha kerja sama meningkatkan kualitas pendidikan yaitu proses penandatanganan nota kesepahaman antara Kemendikbudristek dalam hal ini diwakili Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) dan pimpinan mitra POP.

Semangat POP adalah pemberdayaan dan pelibatan masyarakat yang memiliki model-model pelatihan kepada guru dan kepala sekolah yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Jiwa dan ruh dari POP sesungguhnya adalah membangun kemitraan dan kegotongroyongan antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan untuk memajukan pendidikan Indonesia.

Hasil evaluasi ormas pelaksana POP yang telah dilakukan meliputi evaluasi administrasi, evaluasi teknis substantif, dan verifikasi lapangan. Tercatat, ada 156 organisasi dengan 183 jumlah proposal kegiatan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang dinyatakan lolos untuk kemudian melanjutkan ke tahap selanjutnya. Dan 2 ormas yaitu Tanoto Fundation dan Yayasan Putera Sampoerna memilih skema pembiayaan mandiri dan matching fund.

Ikatan Guru Indonesia adalah salah satu organisasi yang memenuhi syarat untuk terlibat bekerjasama dalam menjalankan Program Organisasi Penggerak Kemendikbudristek. Tiga kabupaten di Kalimantan Tengah sebagai wilayah sasaran adalah Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Gunung Mas.

Kepala Dinas Pendidikan Barito Timur Nomor : 421.2 /2161/ SET.2 /DISDIK/2021 menugaskan 15 sekolah sasaran yang terdiri Kepala Sekolah, 1 guru kelas atas dan 1 guru kelas bawah untuk mengikuti pembinaan sebagai penggerak di sekolah masing-masing. Tiga Instruktur Daerah yang dipilih Dinas Pendidikan adalah Bpk. Poluster, S.Pd (Kepala Sekolah), Bpk. Budi Istanto, S.Pd (guru kelas atas) dan Ibu Sri Maheti, S.Pd (guru kelas bawah). 15 Sekolah Dasar yang dipilih Kemdikbud adalah:

1.      SD Negeri 1 Jaar

2.      SD Negeri 2 Jaar

3.      SD Negeri 3 Jaar

4.      SD Negeri 4 Jaar

5.      SD Negeri Katambung

6.      SD Negeri 1 Longkang

7.      SD Negeri 1 Tamiang Layang

8.      SD Negeri 2 Tamiang Layang

9.      SD Negeri 3 Tamiang Layang

10.  SD Negeri 4 Tamiang Layang

11.  SD Negeri 5 Tamiang Layang

12.  SD Negeri Matarah

13.  SD Negeri Karang langit

14.  SD Negeri Sumur

15.  SD Negeri 2 Magantis


Gbr. Menunggu surat tugas instruktur dan peserta POP

Gbr: Rapat persiapan POP

Gbr. Rapat di Tempat Ketua IGI

Gbr: Di kantor Dinas Pendidikan

Gbr. Konsultasi dan minta petunjuk Pengawas SD
,
Gbr: Selfa selfi pengurus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar